TENTANG ARTIKEL BLOG

Menulis bagi saya merupakan kebutuhan jiwa dan aktualisasi diri sebagai langkah untuk mengikat ‘buruan’ (baca; ilmu) yang saya dapat. Mengambil ‘ibroh dari setiap peristiwa dan meraup faedah dari maha luasnya ilmu Allah ‘Azza wa Jalla.

Ilmu itu sangat mulia, ilmu itu sangat mahal, ilmu itu sangat bernilai, bahkan lebih berharga dari harta sekalipun, maka tak kan kubiarkan dia lepas begitu saja.

Sesuatu yang berharga tentu akan membuat kita mengerahkan kemampuan untuk bisa menjaganya dan berupaya menaruhnya di tempat yang aman, karena sejatinya ilmu itulah yang menjaga kita, sedangkan harta kitalah yang harus menjaganya.

Berkenaan dengan keutamaan menulis saya jadi ingat nasihat Imam Syafi’i rahimahullah:

العلم صيد والكتابة قيده

قيد صيودك بالحبال الواثقة

فمن الحماقة أن تصيد غزالة

وتتركها بين الخلائق طالقة

“Ilmu itu bagaikan binatang buruan, Sedangkan tulisan adalah pengikatnya

Ikatlah hewan buruanmu dengan tali yang kuat

Adalah bodoh sekali jika anda memburu seekor kijang,

Kemudian anda lepas begitu saja tanpa tali pengikat

Juga nasihat Abu Hatim Ar-Raazi:

اكتب أحسن ما تسمع واحفظ أحسن ما تكتب

“Tulislah apa-apa yang terbaik dari yang kamu dengar dan hafalkanlah apa-apa yang terbaik dari yang kamu tulis.”

Karena pemilik blog ini hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa, Maka Konten yang termuat di dalamnya pun sebagian besarnya berupa nukilan dari situs ataupun buku-buku para masyaikh & asatidzah (bermanhaj salaf),  dan sebagian kecilnya merupakan coretan saya pribadi yang mana dalam coretan yang saya goreskan tersebut, saya tiada merasa sedang mengajari atau membimbing orang lain, adapun kalau ada orang yang merasa terbimbing  dengan tulisan saya, maka semua  kebenaran itu datangnya dari Allah ‘Azza wa Jalla semata, dan yang berbuat salah adalah diri saya akibat kedangkalan ilmu yang saya miliki.

Saya bukanlah orang yang ahli dalam pembahasan ini akan tetapi permisalanku dalam hal ini seperti yang dikatakan oleh seorang penyair:

“Aku berjalan dengan kepincangan di belakang para pengendara yang baik dengan harapan kepincanganku tidak menghalangi perjalananku, jika aku dapat menyusul mereka setelah  mereka mendahuluiku, maka berapa banyak manusia  yang mendapatkan jalan keluar dari pencipta langit, jika terputus perjalananku di tengah bumi yang luas, maka tidak ada dosa dalam keadaan seperti ini bagi seorang yang cacat”.

Maka dari itu, silahkan ambil apa-apa yang bermanfaat dari blog ini, karena kebenaran itu hanyalah milik  Allah ‘Azza Wa Jalla, dan silahkan tegur/ingatkan saya apabila mendapati  kekeliruan di dalamnya.

__________

Alfaqîroh ilã ‘afwi Robbihã

Aisyah Ummu Haitsam